Sebagaimana kita ketahui bahwa objek langsung belajar
matematika itu pada hakikatnya merupakan penanaman penalaran dan pembinaan
keterampilan dari konsep-konsep, yaitu ide-ide atau gagasan-gagasan yang
terbentuk dari sifat-sifat yang sama. Di lain pihak dihubungkan dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan guru dalam rangka transfer kurikulum maka konsep-konsep matematika yang tersusun dalam GBPP matematika SD dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis konsep, yaitukonsep dasar, konsep yang berkembang dan konsep dasar, dan konsep yang harus dibina. keterampilannya.
a.
Konsep dasar
Konsep dasar pada pembelajaran matematika merupakan
materi-materi atau bahan-bahan dan sekumpulan bahasan atau semesta bahasan, dan
umumnya merupakan materi baru untuk para siswa yang mempelajarinya.
Konsep-konsep dasar ini merupakan konsep-konsep yang pertama kali dipelajari
oleh para siswa dari sejumlah konsep yang diberikan. Oleh karena itu, setelah
konsep dasar ini ditanamkan maka konsep dasar ini akan menjadi prasyarat dalam
memahami konsep-konsep berikutnya.
b.
Konsep yang berkembang
Konsep yang berkembang dari konsep dasar merupakan sifat
atau penerapan dari konsep-konsep dasar. Konsep yang berkembang ini merupakan
kelanjutan dari konsep dasar dan dalam mempelajarinya memerlukan pengetahuan
tentang konsep dasar. Dengan kata lain, konsep jenis ini akan mudah dipahami
oleh para siswa apabila mereka telah menguasai konsep prasyaratnya, yaitu
konsep dasarnya.
c.
Konsep yang harus
dibina keterampilannya
Konsep yang termasuk ke dalam jenis konsep ini dapat
merupakan konsep-konsep dasar atau konsep-konsep yang berkembang. Konsep-konsep
jenis ini perlu mendapat perhatian dan pembinaan dari guru sehingga para siswa
mempunyai keterampilan dalam menggunakan atau menampilkan konsep-konsep dasar
maupun konsep-konsep yang berkembang. Dengan adanya pembinaan keterampilan
terhadap konsep-konsep ini diharapkan proses pembelajaran matematika dapat mengkaji
isu-isu tentang kurangnya keterampilan berhitung.
Contoh 1
Dalam bahan pelajaran (pokok bahasan/sub pokok bahasan)
penjumlahan di kelas I (sekumpulan bahasan) meliputi:
a.
Menjumlah dua bilangan dengan satu
angka dengan hasil sampai dengan 5.
b. Mengenal sifat
pertukaran pada penjumlahan.
c.
Menentukan pasangan bilangan yang
jumlahnya diketahui, dan tidak lebih dari 5.
d. Menyelesaikan cerita sederhana.
Keempat bagian dari bahan pelajaran tersebut merupakan
sekumpulan bahasan yang harus dipelajari oleh siswa. Untuk memudahkan
pembelajarannya kita akan memilah-milahkannya ke dalam jenis-jenis konsep,
yaitu:
1) konsep dasar
Sekumpulan bahasannya adalah mengenai operasi hitung
penjumlahan (pada bilangan 1 sampai dengan 5). Sedangkan konsep-konsep dasarnya
adalah mengenal istilah atau pengertian “penjumlahan” dan “lambang untuk
penjumlahan (+)”. Konsep dasar tersebut dinyatakan dalam bentuk kalimat
matematika seperti 2 + 1= 3, 3 + 2 = 5, atau 1 + 4 = 5 dan semacamnya dengan
hasil tidak melebihi 5. Pada kalimat matematika ini siswa belajar tentang
bagian-bagian dari kalimat matematika tersebut, meliputi suku-sukunya yaitu
bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, dan 5, lambang untuk penjumlahan yaitu (+),
lambang untuk sama dengan yaitu (=) yang kesemuanya merupakan fakta-fakta yang
menunjang pemahaman konsep dasar penjumlahan.
2) Konsep yang berkembang
dari konsep dasar
Konsep yang dikembangkan dari konsep-konsep dasar di atas
adalah “pengenalan tentang sifat pertukaran pada penjumlahan” (bagian b),
misalnya 2 + 1 = 1 + 2, 3 + 2 = 2 + 3 dan semacamnya. Nama sifat tidak
diperkenalkan kepada para siswa, yang terpenting siswa memahami konsep bahwa
dalam penjumlahan dua bilangan nilainya akan sama walaupun saling ditukar.
Konsep yang berkembang lainnya adalah bagian (c), yaitu menentukan pasangan
bilangan yang jumlahnya diketahui, tidak lebih dari 5 adalah sebagian dari
fakta-fakta dasar operasi hitung penjumlahan, yaitu 1 + 4 = 5, 2 + ... = 5, ... + 2 = 5,
…
+ … = 5 atau disajikan dalam bentuk:
3) Konsep yang harus
dibina keterampilannya
Supaya siswa terampil dalam menampilkan konsep-konsep yang
telah dipelajarinya baik konsep dasar maupun yang berkembang seperti di atas
maka jelaslah bahwa dari sekumpulan bahasan tersebut yang merupakan contoh dari
jenis konsep ini adalah bagian (d). Dalam bagian (d) ini siswa melakukan
latihan untuk membina keterampilan dari sekumpulan” bahasan, yaitu
menyelesaikan soal-soal cerita sederhana yang melibatkan penjumlahan bilangan 1
sampai dengan 5. Misalnya: “Tati mempunyai 2 permen. Ia membeli lagi 3 permen.
Berapakah banyaknya permen Tati sekarang?” Dalam menyelesaikan soal cerita,
ditekankan pada pembinaan keterampilan, yaitu mampu mengenal “apa yang
diketahui”, “apa yang ditanyakan”, dan “pengerjaan hitung apa yang diperlukan”.
Sedangkan soal-soalnya mungkin perlu dibacakan oleh guru secara lisan,
mengingat mungkin siswa belum mampu menulis dengan baik (kelas I).
Contoh 2
Contoh lainnya kita bisa memperlihatkan bahan-bahan
pelajaran dari unit aritmetika
(berhitung ) di SD yang tersebar mulai dari kelas I cawu 1 sampai dengan kleas
VI, di antaranya:
1) Konsep dasar
a)
Operasi-operasi hitung seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
b)
Pengenalan macam-macam bilangan
seperti bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat positif, bilangan bulat
negatif, nol, macam- macam pecahan beserta operasi-operasi hitungnya.
c)
Mengenal bilangan-bilangan seperti:
0, 1, 2, 3, …, 9
10, 20, 30, 40, …, 90
100, 200, 300, 400, …, 900
… dst. ...
1.000.000, 2.000.000, 3.000.000, … dst.
2) Konsep yang berkembang dari konsep dasar
a. Sifat pertukaran
2 + 3 = 3 + 2, 2 ´ 3 = 3 ´ 2
b.
Sifat pengelompokan
(2 + 3) + 5 = 2 + (3 + 5)
(2 ´ 3) ´ 5 = 2 ´ (3 ´ 5)
c. Sifat bilangan nol
0 + 1 = 1 + 0 =1 1 – 0 = 1
2
´ 0 = 0 ´ 2 = 0
3 : 0 = tidak mempunyai arti 0 : 0 = tidak mempunyai arti
2 + ...) +
5 = 10 , ...+ 135 = 53
3 ´ ... = 6 , 23 + ...
< 50 , dan sebagainya
3) Konsep yang harus dibina keterampilannya
a.
Fakta dasar operasi hitung
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian).
b.
Teknik menjumlah dengan menyimpan
dan teknik mengurangi dengan meminjam.
c.
Penjumlahan/pengurangan pecahan yang penyebutnya
tidak sama.
d.
Prosedur membagi dengan bersusun ke bawah.
e.
Mencari FPB dan KPK dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar